Nama : Wahyu eko priyono
Nim : 12410100197
Sistem Informasi bagi pengambilan
keputusan
DEFINISI
SISTEM INFORMASI
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Bedasarkan elemen dan komponennya sistem Sistem adalah kumpulan dari
elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Jadi
dapat disimpulkan bahwa sistem adalah Suatu kumpulan dari jaringan kerja dari
prosedur- prosedur yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan.
Informasi itu sendiri adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat. Sumber informasi itu adalah data. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
Sistem Informasi itu sendiri adalah Sebuah sistem yang menerima sumber daya data sebagai input dan memprosesnya ke dalam produk informasi sebagai outputnya.
Informasi itu sendiri adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat. Sumber informasi itu adalah data. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
Sistem Informasi itu sendiri adalah Sebuah sistem yang menerima sumber daya data sebagai input dan memprosesnya ke dalam produk informasi sebagai outputnya.
2.1.2 PERAN
UTAMA SISTEM INFORMASI
Sistem Informasi (SI) memegang peranan yang cukup
penting Apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini. Hampir di seluruh
sektor bisnis di dunia ini menggunakan sistem informasi di perusahaan mereka.
Bukan hanya itu mereka pun selalu berusaha melakukan berbagai macam cara untuk
menggembangkan sistem informasi yang digunakan di perusahaan mereka. Hal
tersebut disebabkan karena sistem informasi memegang peranan yang cukup penting
dalam bisnis mereka. Adapun peranan dan fungsi utama dari sistem informasi
adalah :
- Mendukung Operasi Bisnis . Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistim informasi menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis sehari-hari. Ketika tanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka kemampuan Sistim Informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi keberbagai fungsi bisnis menjadi kritis/penting .
- Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial. Sistim informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager menjalankan menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan membantu para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna.
- Mendukung Keunggulan Strategis. Sistim informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis perusahaan dapat men-ciptakan keunggulan bersaing di pasar.
Peran Sistem Informasi Manajemen (SIM) Pada Pengambilan
Keputusan
Dukungan sistem informasi manajemen pada pembuatan
keputusan dalam suatu organisasi dapat diuraikan menurut tiga tahapan proses
pembuatan keputusan, yaitu pemahaman, perancangan (design), dan pemilihan.
Dukungan SIM biasanya melibatkan pengolahan, file komputer maupun non komputer.
Pada tahap pemahaman hubungannya dengan SIM adalah pada proses penyelidikan
yang meliputi pemeriksaan data baik dengan cara yang telah ditentukan maupun
dengan cara khusus. SIM harus memberikan kedua cara tersebut. Sistem Informasi
sendiri harus meneliti semua data dan mengajukan permintaan untuk diuji
mengenai situasi-situasi yang jelas dan menuntut perhatian. Baik SIM maupun
organisasi harus menyediakan saluran komunikasi untuk masalah-masalah yang
diketahui dengan jelas agar disampaikan kepada organisasi tingkat atas sehingga
masalah-masalah tersebut dapat ditangani. Pada tahap ini juga perlu ditetapkan
kemungkinan-kemungkinannya. Dukungan SIM memerlukan suatu data base dengan data
masyarakat, saingan dan intern ditambah metode untuk penelusuran dan penemuan
masalah-masalah.
Pada tahap
perancangan (design), kaitannya dengan SIM adalah membuat model-model keputusan
untuk diolah berdasarkan data yang ada serta memprakarsai pemecahan-pemecahan
alternatif. Model-model yang tersedia harus membantu menganalisis
alternatif-altematif. Dukungan SIM terdiri dari perangkat lunak statistika
serta perangkat lunak pembuatan model lainnya. Hal ini melibatkan pendekatan
terstruktur, manipulasi model, dan sistem pencarian kembali data base.
Pada tahap
pemilihan, SIM menjadi paling efektif apabila hasil-hasil perancangan disajikan
dalam suatu bentuk yang mendorong pengambilan keputusan. Apabila telah
dilakukan pemilihan, maka peranan SIM berubah menjadi pengumpulan data untuk
umpan balik dan penilaian kemudian. Dukungan SIM pada tahap pemilihan adalah
memilih berbagai model keputusan melakukan analisis kepekaan (analisis
sensitivitas) serta menentukan prosedur pemilihan.
Dukungan SIM
untuk pembuatan keputusan terdiri dari suatu database yang lengkap, kemampuan
pencarian kembali database, perangkat lunak statistika dan analitik lainnya,
serta suatu dasar model yang berisi perangkat lunak pembuatan model-model
keputusan. Pada dasarnya peranan SIM tersebut pada proses pemahaman, .yang
menyangkut penelitian lingkungan untuk kondisi-kondisi yang memerlukan
keputusan. Istilah pemahaman disini mempunyai arti sama dengan pengenalan
masalah. Kemudian pada proses perancangan serta pada proses pemilihan. Sering
orang menyatakan bahwa komputer akan mengambil keputusan, ini merupakan suatu
pernyataan yang salah kaprah dan tidak mengetahui letak peranan komputer serta
bagaimana suatu proses pengambilan keputusan dilakukan. Keputusan sebenarnya
hanya dapat diambil atau dilakukan oleh manusia. Oleh karena itu, manusia
pengambil keputusan harus selalu menjadi bagian dari suatu pemilihan.
Suatu aturan
keputusan atau suatu program komputer hanya membantu dengan memberikan dasar
untuk suatu keputusan, akan tetapi pemilihan keputusan dilakukan oleh seorang
manusia. Pernyataan komputer mengambil keputusan pada umumnya didasarkan atas
anggapan bahwa beberapa keputusan dapat diprogramkan, sedangkan
keputusan-keputusan yang lain tidak. Hal ini mengingatkan bahwa klasifikasi
tentang keputusan terprogram dan tidak terprogram sangat penting untuk
perancangan SIM.
Ada suatu
kecenderungan di antara para perancang SIM untuk beranggapan bahwa suatu
database (pusat data) saja akan banyak memperbaiki pengambilan keputusan.
Pandangan demikian sebenarnya telah mengabaikan akan adanya tiga unsur dalam
pengambilan keputusan yang berperan penting, yaitu; data, model atau prosedur
keputusan, dan pengambil keputusan. Oleh karena itu, pengambilan keputusan
dapat diperbaiki dengan data yang lebih baik, model keputusan yang lebih baik,
atau pengambil keputusan yang lebih baik (lebih terlatih, lebih banyak
pengalaman, dan sebagainya).
Pada
dasarnya, suatu sistem informasi memiliki sifat yang hampir sama dengan sistem
produksi yang mengkonversikan bahan baku menjadi produk yang mungkin langsung
digunakan oleh konsumen atau menjadi bahan baku untuk fase konversi berikutnya.
Sistem informasi mengkonversi data kasar menjadi suatu laporan yang dapat
dipakai atau menjadi input untuk proses lanjutan. Banyak manajemen yang tidak
puas dengan sistem informasi mereka dan secara tajam langsung menyalahkan
sistem komputer.
C. Proses Pengambilan Keputusan
Model yang
bermanfaat dan terkenal yang diajukan oleh Herbert A. Simon akan digunakan
sebagai dasar untuk menjelaskan proses pengambilan keputusan. Model ini terdiri
dari tiga tahap pokok, yaitu:[1]
1.
Penyelidikan: Mempelajari lingkungan atas kondisi yang memerlukan keputusan.
Data mentah diperoleh, diolah, dan diuji untuk dijadikan petunjuk yang dapat
mengidentifikasi persoalan.
2.
Perancangan: Mendaftar, mengembangkan, dan menganalisis arah tindakan yang
mungkin. Hal ini meliputi proses-proses untuk memahami persoalan, menghasilkan
pemecahan, dan menguji kelayakan pemecahan tersebut.
3.
Pemilihan: Memilih arah tindakan tertentu dari semua yang ada. Pilihan
ditentukan dan dilaksanakan.
Jadi, proses
keputusan dapat dianggap sebagai sebuah arus dari penyelidikan sampai
perancangan dan kemudian pada pemilihan. Tetapi pada setiap tahap hasilnya
mungkin dikembalikan ke tahap sebelumnya untuk dimulai lagi. Jadi tahapan
tersebut merupakan unsur-unsur sebuah proses yang berkesinambungan.
Sebagai
contoh, pilihan pilihan mungkin menolak semua alternatif dan kembali ke tahap
perancangan untuk menerbitkan pemecahan